Rabu, 23 Desember 2015



Matahari sudah berada di ujung barat, bersiap untuk istirahat sejenak, sebelum esok hari mendapat tugas membangunkan jutaan manusia. Jam memang sudah menunjukkan pukul 5 sore. Aku sudah mandi. Dan kini aku duduk di samping jalan sambil menunggu adzan magrib. Hampir setiap hari aku selalu begini. Menikmati setengah jam untuk bersantai. Alangkah syahdunya suasana di kala senja. Apalagi seperti sekarang, saat orang-orang lagi semangat-semangatnya menerbangkan layang-layang. Suara merdu dari pita layang-layang, ditambah suara angin yang menerpa dedaunanselalu menjadi terapi tersendiri. Kulihat ada anak kecil menangis, merengek kepada bapaknya minta dibelikan layang-layang. Hari semakin petang, matahari tinggal menunjukkan separuh tubuhnya. Dari kejauhan kulihat bapak-bapak mengayuh sepeda. Ketika sudah agak dekat, aku baru tau jika dia tak sendiri. Dia memboncengkan seorang perempuan, mungkin istrinya. Semakin dekat, aku tersadar ternyata aku salah lagi. Tak salah lagi, ternyata yang dibonceng bapak-bapak itu adalah gadis yang aku juluki gadis sendu.


Ya Tuhan, kini usiaku sudah menginjak 28 tahun. Semua taman-temanku perempuan sudah menikah. Bahkan hampir semuanya sudah menggendong bayi. Sementara aku, kekasihpun tak punya. Berkali-kali menjalin hubungan dengan seseorang, pada akhirnya kandas juga. Berkali-kali ada yang datang, pada akhirnya pergi juga. Dan berkali-kali ada yang memberi janji, pada akhirnya diingkari juga. Hingga akhirnya, aku mulai capek Tuhan. Tak ada lagi rasa percaya pada laki-laki yang mendekat. Rasanya, air mata ini sudah bosan menetes. Hingga terkadang, aku menangis tanpa air mata. Aku lebih sering menghabiskan waktu di dalam kamar. Aku sangat takut dengan pertanyaan “Kapan menikah?”. Aku terpaksa menghindar ketika ada keluarga jauh yang datang. Aku juga terpaksa menolak hadir, ketika ada acara reunian dengan teman. Pernah sekali aku datang di acara reunian. Saat itu, semua teman-temanku membawa suaminya masing-masing, dan sebagian lagi membawa anaknya. Sementara aku, aku hanya membawa motor kreditan yang belum lunas.